Selasa, 30 Oktober 2012

tugas bahasa Indonesia


Nama   : FERA LUFHIDARANI PRANITA
NPM   : 22210722
Kelas   : 3 EB 23
Dosen  : Budi Santoso

PENALARAN DEDUKTIF
Penalaran dalam karangan
            Didalam karangan peranan logika sangat penting. Logika artinya bernalar, penalaran ialah proses pengambilan kesimpulan dari bahan bukti atau petunjuk. Secara umum ada dua jalan untuk mengambil kesimpulan
a.       Induksi
Induksi dapat diartikan sebagai penalaran yang berawal pada yang khusus atau spesifik dan berakhir pada yang umum. Kesimpulan induktif selalu berupa generalisasi atau perumuman, pernyataan itu selalu meliputi sejumlah besar peristiwa tang khusus. General induktif berdasarkan fakta, tetapi banyak juga yang berupa asumsi.
Generalisasi induktif sering diperkuat oleh contoh, perincian, penjelasan, pengkhususan, atau ilustrasi yang berdasarkan keyakinan subjektif tidak dapat disanggah atau dibuktikan salah tidaknya.
b.      Deduksi
Deduksi dapat diartikan penalaran dari yang umum ke yang khusus atau penerapan generalisasi pada peristiwa yang khusus untuk mencapai kesimpulan.
Jadi Penalaran Deduktif adalah proses penalaran untuk manarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Penalaran deduktif memberlakukan prinsip-prinsip umum untuk mencapai kesimpulan-kesimpulan yang spesifik.
Didalam deduktif terdapat premis, Premis adalah putusan yang menjadi dasar bagi argumentasi. Didalam deduktif terdiri dari premis mayor, premis minor, dan kesimpulan
                                i.            Premis mayor adalah suatu generalisasi yang meliputi semua unsur kategori
                              ii.            Premis minor adalah penyamaan suatu objek atau ide dengan unsur yang dicakup oleh premis mayor
                            iii.            Kesimpulan adalah gagasan yang dihasilkan oleh penerapan generalisasi dalam premis minor

Macam – Macam Penalaran Deduktif
1.      Silogisme Kategoriak
Silogisme Katagorik adalah silogisme yang semua proposisinya merupakan katagorik. Proposisi yang mendukung silogisme disebut dengan premis yang kemudian dapat dibedakan dengan premis mayor (premis yang termnya menjadi predikat), dan premis minor ( premis yang termnya menjadi subjek). Yang menghubungkan diantara kedua premis tersebut adalah term penengah (middle term).

Premis umum : Premis Mayor (My)
Contoh : Semua manusia akan meninggal

Premis khusus : Premis Minor (Mn)
Contoh:  Amin adalah manusia

Premis simpulan : Premis Kesimpulan (K)
Contoh : Jadi, Amin akan meninggal


2.       Silogisme Hipotesis
Silogisme hipotesis adalah silogisme yang terdiri dari premis mayor yang berproposi conditional hipotesis
Konditional hipotesis adalah bila premis minornya membenarkan anteseden, simpulannya membenarkan konsekuen. Bila minornya menolak anteseden, simpulannya juga menolak konsekuen.

Contoh :
Semua mahasiswa adalah lulusan SMA
Sebagian pemuda adalah mahasiswa
Jadi sebagian pemuda adalah lulusan SMA
Tidak semua mahasiswa lulusan SMA
Sebagian pemuda bukan mahasiswa
Jadi tidak semua pemuda adalah mahasiswa


3.      Silogisme alternative
Silogisme Alternatif  adalah Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.
Proposisi alternatif yaitu bila premis minornya membenarkan salah satu alternatifnya. Simpulannya akan menolak alternatif yang lain.

Contoh
Dia adalah seorang mahasiswa atau pegawai
Dia seorang mahasiswa
Jadi, dia bukan seorang pegawai
Dia adalah seorang mahasiswa atau pegawai
Dia bukan seorang mahasiswa
Jadi, dia seorang pegawai


4.      Entimen
Entimen adalah penalaran deduksi secara langsung. Dan dapat dikatakan pula silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama

Contoh :
Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari
Pada malam hari tidak ada matahari
Jadi, Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.



 sumber
http://ichsan-dwi-putra.blogspot.com/2012/05/penalaran-deduktif.html
http://rivaldiligia.wordpress.com/2012/06/04/tugas-bahasa-indonesia-penalaran-deduktif/




Tidak ada komentar:

Posting Komentar